buat puisi tentang pangeran diponegoro, no spam
1. buat puisi tentang pangeran diponegoro, no spam
pangeran diponogoro kamu sangat berjuang untuk bangsa indonesia kami berhutang budi pada mu kami tidak bisa apa apa tanpa perjuangan mupangeran diponegoro
engkau sungguh gagah berani
perlawanan mu terhadap penjajah sunggung luar biasa
kau membantu banyak rakyat
kau banyak membela negara
jasamu sungguh berharga
kau adalah salah satu
pahlawan yang ku banggai
pageran diponegoro
trimakasih atas jasa jasamu
bagi negara indonesia.
2. Tolong buatkan puisi pangeran diponegoro
Jawaban:
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju,
Serbu,
Serang,
Terjang.
Penjelasan:
3. diksi atau majas dari puisi pangeran di ponegoro adalah
Diksi atau pilihan kata merupakan suatu bentuk ekspresi yang digunakan oleh penyair dalam menguraikan perasaan atau pengalaman yang dialami si penyair tersebut. Diksi yang digunakan dalam puisi Diponegoro ini dominan menggunakan pilihan kata yang bersifat konotatif.
4. Nama tokoh : Pangeran Diponegoro Daerah asal pangeran Diponegoro : Alasan perjuangan pangeran Diponegoro : Perilaku yang patut di tiru dari pangeran Diponegoro adalah: Perjuangan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro : Apakah pangeran Diponegoro mempunyai anak atau istri : Berapa banyak tentara Belanda mati/ tewas ? Kapan Pangeran Diponegoro wafat :
Jawaban:
Daerah asal pangeran Diponegoro : Yogyakarta
Alasan perjuangan pangeran Diponegoro : Pangeran Diponegoro sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta merasa keberadaan Belanda sangat mengusik dan melanggar ketentuan serta adat-istiadat keratin. Alasan tersebutlah yang membuat Pangeran Diponegoro melakukan pemberontakan
Perilaku yang patut di tiru dari pengeras Diponegoro adalah : Perilaku atau sikap pantang menyerah, sikap bersemangat, sikap penuh pertimbangan, serta sikap bijaksana
Perjuangan yang dilakukan oleh pangeran Diponegoro : melawan Belanda yang terjadi pada tahun 1825-1830
Apakah pangeran Diponegoro mempunyai anak atau istri : nama istri pangeran Diponegoro adalah Raden Ajeng Ratu Ratna Ningsih. Pangeran Diponegoro memiliki anak laki-laki bernama Putra Diponegoro II
Berapa banyak tentara Belanda mati/tewas ? : 8.000 (maaf kalau salah)
Kapan pangeran Diponegoro wafat : 8 Januari 1855
Jawaban:
1. Nama tokoh : Pangeran Diponegoro
2. Daerah asal pangeran Diponegoro : yogyakarta
Alasan perjuangan pangeran Diponegoro : Pangeran Diponegoro sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta merasa keberadaan Belanda sangat mengusik dan melanggar ketentuan serta adat-istiadat keratin. Alasan tersebutlah yang membuat Pangeran Diponegoro melakukan pemberontakan.
3.Perilaku yang patut di tiru dari pangeran Diponegoro adalah:sikap pantang menyerah, sikap bersemangat, sikap penuh pertimbangan, serta sikap bijaksana.
4.Perjuangan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro :
perjuangan dengan mengangkat senjata melawan belanda.Perjuangan ini berlangsung dari tahun 1825-1830
5.Apakah pangeran Diponegoro mempunyai anak atau istri : 17 anak, 12 laki-laki dan 5 perempuan, dari istri-istri resminya. Dalam masa perang, Pangeran Diponegoro memiliki 8 Istri : R.A. Retnakumala. R.A. Maduretno.
6.Berapa banyak tentara Belanda mati/ tewas ? korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi.
7.Kapan Pangeran Diponegoro wafat : 8 Januari 1855
Penjelasan:
maaf kalo salah
5. Teks eksplanasi tentang novel pangeran diponegoro
pada tahun 1825 belanda bermaksud menyambung dan memperlebar jalan melalui tanah makam leluhur pangeran diponegoro dengan tidak minta izin dulu kepada pangeran diponegoro. hal itu menyebabkan pangeran diponegoro marah karena menge- sampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus ulama kharismatis dari kesultanan yogyakarta.
# semoga membantu...
# tolong jadikan jawaban tercerdas...
6. Buatlah teks eksplanasi dari novel sejarah pangeran diponegoro
Jawaban:
“Aku memang ingin jadi pemimpin, tapi pemimpin agama kita, agama yang sudah dilecehkan oleh Belanda. Aku ingin menjadi Amirul Mukminin Panotogomo Kalifatullah Tanah Jawi.”Sejarah selalu memiliki banyak wajah. Dalam kekuasaan, sejarah sering kali bergantung pada siapa yang berkuasa. Bagaimana dengan penulisan fiksi? Dalam konteks berbeda, seorang penulis fiksi dapat menafsirkan sejarah dengan bekal rujukan berbagai sumber.Remy Sylado, sastrawan yang telah menulis puluhan buku ini mencoba “menafsirkan” kisah Pangeran Diponegoro dalam buku terbarunya ini, yang dalam judul jelas-jelas ditulis “novel”. Entah, apakah penulis yang menguasai banyak bahasa ini bermaksud mewartakan pada pembaca bahwa buku ini benar-benar karya fiksi atau sekadar pelengkap judul belaka. Namun yang jelas, membacanya kita akan mendapat banyak informasi tentang Pangeran Diponegoro, yang selama ini mungkin tak banyak kita ketahui. Kerja keras penulis dalam melakukan riset terlihat dari detail cerita yang ia tuturkan.Novel ini sendiri berkisah tentang kehidupan Pangeran Diponegoro di masa muda (rentang usia 7 sampai 20-an) yang kala itu lebih dikenal dengan nama Ontowiryo. Ontowiryo adalah cucu dari Sultan Hamengku Buwono II (SHB II). Ayah Ontowiryo adalah Raden Mas Suroyo (kelak bergelar Sultan Hamengku Buwono III), satu dari 80 anak SHB II. Saat masih bayi, Ontowiryo tak menangis saat digendong oleh Ratu Ageng, nenek buyutnya. Padahal dengan yang lain, termasuk kakek buyutnya, Sultan Swargi alias Sultan Hamengku Buwono I (SHB I), bayi Ontowiryo resah dan tak mau diam. Melihat hal tersebut, Sultan Swargi alias Sultan Hamengku Buwono I, meminta istrinya untuk merawat Ontowiryo. Ratu Ageng membangun puri di Tegalrejo, khusus untuk membesarkan Ontowiryo yang dalam penglihatannya akan menjadi Herucokro (Ratu Adil) kelakSejak kecil Ontowiryo telah memperlihatkan bibit sebagai seorang pemimpin. Selain itu, ia juga cerdas, shaleh, dan kutu buku. Segala bacaan dilahap Ontowiryo, mulai dari buku-buku ilmu pengetahuan, sejarah, suluk, babad, filsafat, mantik, hingga wayang dan primbon. Ontowiryo muda juga gemar membaca kitab-kitab karya ulama-ulama besar Islam seperti Tuhfah al Muhtaj li Syarakh al Minhaj karya Syekh Ibn Hajar dan Ihya’ Ulum ad-Din karya al-Ghazali yang berbahasa Arab. Digambarkan juga bagaimana buku-buku tersebut kumal karena sering dibaca. Kegemaran membacanya itu membentuk Ontowiryo menjadi pribadi yang pintar dan berwawasan luas. Yang menarik, soal buku ini, pengarang menyelipkan tokoh Ong Kian Tiong, orang Cina penjual kelontong (termasuk buku-buku) yang akrab dengan Ontowiryo—dan suatu hari kelak berperan dalam perjuangan Diponegoro.Selain kehidupan masa muda Pangeran Diponegoro, tentu saja novel ini juga menuturkan sepak terjang penjajah Belanda, lengkap dengan intrik-intrik seputar perebutan kekuasaan di Kraton Mataram, serta pengkhianatan orang dalam—Danurejo II—yang juga menantu SHB II. Danurejo II menjual informasi kepada Belanda. Saat mengetahui pengkhianatan itu, SHB II menahan Danurejo II dan kemudian mengeksekusi mati. Hal tersebut dianggap perlawanan bagi Belanda. Daendels, Gubernur Jenderal yang baru pun menurunkan SHB II dari tahtanya dan menunjuk ayah Ontowiryo, Raden Mas Suroyo menjadi sultan yang baru. Konflik semakin kental saat Inggris menaklukkan Belanda yang membuat Daendels ditarik dan digantikan oleh Thomas Stanford Raffles. Jawa pun beralih “penjajah”, dari Belanda kepada Inggris.Menyimak tuturan penulis dalam novel ini sangat menarik. Penulis terlihat teliti dalam menampilkan fakta. Terlihat juga kehati-hatian penulis, misalnya dalam menyebut fisik Daendels atau Diponegoro sendiri, penulis menuturkannya dari deskripsi lukisan yang pernah ia lihat. Penulis juga banyak menampilkan kosa kata seperti seperti arkian, wabakdu, garwo, leter, kawruh, kawindra, dll yang jarang digunakan tapi sepertinya adalah usaha penulis dalam mensosialisasikan kosa kata pribumi tersebut. Hanya saja gaya bahasa dan narasi novel ini menurut saya cenderung kaku. Untungnya terbantu dengan plot cerita dan dialog-dialog yang kaya makna.Membaca novel ini hingga akhir, terasa ending yang menggantung (bukan terbuka). Sepertinya penulis berencana menulis lanjutannya, meski tak disebutkan secara eksplisit bahwa ada jilid lanjutannya. Yang jelas, ada banyak hal yang belum terungkap, terutama saat Ontowiryo (yang akhirnya bergelar Pangeran Diponegoro) perang melawan Belanda. Juga tentang tambatan hati pangeran, yang menjadi penanda di prolog danPenjelasan:
itu udh7. teks fiksi sederhana sejarah pangeran diponegoro
pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang memiliki sejarah peperangan yang hebat dalam mencapai kemerdekaan
semoga membantu
8. sikap pangeran diPonegoro yang menentang Belanda mendapat dukungan dari rakyat. pangeran diponegoro membuat markas di goa yang bernama goa selarong. berdasarkan informasi pada teks berikut pangeran diponegoro memiliki sifat
Jawaban:
membela kebenaran
Penjelasan:
smg mmbntu
maaf klo salah
9. isi teks Pangeran Diponegoro dengan kata tanya apa Siapa berapa Mengapa Bagaimana di mana
Jawaban:
1.)Siapa naman asli Pangeran Diponegoro?
2.)Dimana tempat dan tanggal lahir pangeran diponegoro?
3.)Apakah awal mula perang Pangeran Diponegoro?
4.)Perang diponegoro juga dikenal dengan sebutan?
5.)Dimana perang diponegoro berlangsung?
6.)perang Diponegoro bertempat di pulau mana?
7.)pada tanggal 28 Maret 1830 terjafi sebuah peristiwa apa?
8.)Kapan pangeran diponegoro wafat?
9.)Dan dimakamkan dimana?
10. Pola penyajian teks biografi pangeran diponegoro
Pola penyajian teks biografi Pangeran Diponegoro adalah KRONOLOGIS atau sesuai dengan urutan waktu.
Pembahasan
Teks biografi adalah teks yang menyajikan kisah perjalanan hidup seorang tokoh yang dianggap mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Jika ditinjau secara struktur, teks biografi terdiri dari tiga bagian utama yaitu orientasi, kejadian penting, dan re-orientasi.
Sementara dari segi pola penyajian, teks biografi menggunakan pola penyajian kronologis atau kausalitas. Pola penyajian kronologis merupakan pola penyajian yang didasarkan pada urutan kejadian sesuai dengan garis waktu. Sementara pola kausalitas menerapkan hubungan sebab akibat.
Salah satu tokoh yang dikisahkan perjalanan hidupnya dalam teks biografi adalah Pangeran Diponegoro. Berikut kakak sajikan teks biografi beliau yang juga dijadikan rujukan untuk menjawab soal ini.
Pangeran Diponegoro adalah putra sulung Sultan Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta. Ibunya Pangeran Diponegoro bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri atau selir) yang berasal dari Pacitan.
Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo. Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja.
Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Diponegoro mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.
Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton.
Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun.
Sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.
Riwayat Perjuangan Pangeran Diponegoro
Riwayat perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda dimulai dari Perang Diponegoro. Perang tersebut merupakan perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Perang ini antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jendral De Kock melawan penduduk pribumi yang dipimpin seorang pangeran Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Dalam perang ini telah berjatuhan korban yang tidak sedikit.
Baik korban harta maupun jiwa. Dokumen-dokumen Belanda yang dikutip para ahli sejarah, disebutkan bahwa sekitar 200.000 jiwa rakyat yang terenggut. Sementara itu di pihak serdadu Belanda, korban tewas berjumlah 8.000.
Perang Diponegoro merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama menjajah Nusantara. Peperangan ini melibatkan seluruh wilayah Jawa, maka disebutlah perang ini sebagai Perang Jawa.
Setelah kekalahannya dalam Perang Napoleon di Eropa, pemerintah Belanda yang berada dalam kesulitan ekonomi berusaha menutup kekosongan kas mereka dengan memberlakukan berbagai pajak di wilayah jajahannya, termasuk di Hindia Belanda.
Selain itu, mereka juga melakukan monopoli usaha dan perdagangan untuk memaksimalkan keuntungan. Pajak-pajak dan praktek monopoli tersebut amat mencekik rakyat Indonesia yang ketika itu sudah sangat menderita.
Untuk semakin memperkuat kekuasaan dan perekonomiannya, Belanda mulai berusaha menguasai kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, salah satu di antaranya adalah Kerajaan Yogyakarta. Ketika Sultan Hamengku Buwono IV wafat, kemenakannya, Sultan Hamengku Buwono V yang baru berusia 3 tahun, diangkat menjadi penguasa.
Akan tetapi pada prakteknya, pemerintahan kerajaan dilaksanakan oleh Patih Danuredjo, seseorang yang mudah dipengaruhi dan tunduk kepada Belanda. Belanda dianggap mengangkat seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan/adat keraton.
...
Pelajari lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks biografi:
https://brainly.co.id/tugas/9615303
Detil jawabanKelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 1 - Sastra
Kode kategori: 8.1.1
Kata kunci: pola penyajian, teks biografi, Pangeran Diponegoro
11. kalimat makna lampau pada teks sejarah pangeran diponegoro?
lampau pada teks diponegoro adalah masa lalu yang terjadi saa diponegoro masih muda
12. apa yang ingin diketahui dari membaca teks tersebut pangeran Diponegoro
Penjelasan:
Pangeran Harya Dipanegara (atau biasa dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia, yang memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda.
13. buatlah puisi "pangeran di ponegoro" bantu qq unlin^^pendek aja puisi nya ^^
Jawaban:
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
inasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Jawaban:
Pangeran diponegoro pahlawan sejati
Tak pernah mementingkan diri
Berjuang selalu untuk kebebasan negeri ini
Pangeran Diponegoro ksatria pembela
pertiwi
Kau tinggalkan kuri istana dan tahta
Kau ikhlaskan kehidupan mu untuk berjuang
Demi kehormatan bangsa dan Negara
Menuju Indonesia merdeka
Pangeran diponegoro jasad mu telah
kembali kebumi
Namun api perjuangan mu tak mati-mati
Kau habiskan tetesan darahmu untuk negeri
ini
Kau habiskan nafas penghabisan untuk
pertiwi
Penjelasan:
Maaf kalo salah (⊙_☉), Jangan lupa jadikan jawaban terbaik ya (#^.^#)
14. Kesimpulan dari teks perlawanan ulama pejuang pangeran diponegoro
pangeran diponegoro adalah pejuang yg berani melawan belanda
15. kaidah kebahasaan teks biografi Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar.
Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Raden Mas Mustahar,[rujukan?] lalu diubah namanya oleh Hamengkubuwono II tahun 1805 menjadi Bendoro Raden Mas Ontowiryo.
Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri.
Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya,
16 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen (sekarang masuk wilayah Purworejo). Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.
28 Maret 1830 Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegoro agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Diponegoro. Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April.
11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.
30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado.
3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
* 1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
* 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di kampung Jawa Makassar.
16. Informasi penting yg terdapat dalam teks pangeran diponegoro
Jawaban:
Itu yaah
Penjelasan:
Semoga membantu
Maaf kalau salah
Jadikan jawaban tercerdas
Follow aku yaah
17. bacalah teks berikut!pangeran diponegoro adalah putra sulung hamengkubuwana III,seorang raja mataram di yogyakarta.ibunya bernama R.A.mangkarawati yang berasal dari pacitan,jawa timur.kalimat tanya yang sesui dengan informasi pada teks di atas adalahA.di mana pangeran diponegoro dilahirkan?B.kapan pangeran diponegoro dilahirkan?C.siapakah pangeran diponegoro itu?D.siapa nama ayah dan ibu pangeran diponegorotolong jawab ya jangan ngasal
Jawaban:
D. siapa nama ayah dan ibu pangeran diponegoro
Penjelasan:
...sekian...
18. Mengapa teks tersebut disebut biografi pangeran di ponegoro
teks itu menjelaskan riwayat hidup seseorang, maka dari itu disebut teks biografi
19. Mencari isi dan struktur teks eksplanasi “Pangeran Diponegoro”
Jawaban:
Teks eksplanasi adalah sebuah teks yang menyajikan detil informasi tentang terjadinya sebuah peristiwa yakni dari aspek bagaimana dan kenapa sebuah peristiwa dapat terjadi. Sebagai sebuah karya sastra, teks eksplanasi dibangun di atas tiga struktur utama yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan struktur teks eksplanasi berjudul "Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro
Identifikasi Fenomena
Pada tahun 1825 Belanda bermaksud menyambung dan memperlebar jalan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dengan tidak minta izin lebih dulu kepada Pangeran Diponegoro. Hal itu menyebabkan Pengeran Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.
Proses kejadian
Pada waktu diadakan pemasangan pancang-pancang oleh suruhan Belanda, pancang-pancang itu dicabuti oleh suruhan Pangeran Diponegoro. Wakil Belanda, Residen Smissaert, meminta Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran Diponegoro) untuk memanggil Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran Mangkubumi bertemu dengan Pangeran Diponegoro, ia malah bergabung dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 20 Juli 1825 rumah kediaman Pengeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk menangkap Pengeran Diponegoro.
Dalam pertempuran itu Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi lolos. Namun, rumah Pangeran Diponegoro dibakar oleh Belanda. Sejak itu Pengeran Diponegoro bertekad melawan Belanda untuk menegakkan kemerdekaan dan keadalian dari kaum penjajah.
Perjuangan Pangeran Dipenogoro mendapat simpati luas. Para pengikutnya pun bertambah banyak. Oleh karena itu, pasukan Pangeran Diponegoro dibagi menjadi beberapa batalyon dan setiap batalyon diberi nama sendiri misalnya Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.
Dalam peperangannya, Pangeran Diponegoro mempergunakan sistem gerilya. Mereka tidak pernah mengadakan penyerangan secara besar besaran. Akan tetapi, hanya degan perang lokal secara sporadis. Siasat ini ternyata sangat efektif dan menjadikan Belanda kewalahan.
Untuk menghindari serbuan Belanda, Pangeran Diponegoro memindahkan pusat pertahanannya ke Daksa (sebelah barat laut Yogyakarta). Selanjutnya serangan-serangan terhadap Belanda dilakukan dari Daksa sebagai pusat pertahanan yang baru. Bersamaan dengan itu, atas desakan rakyat, para bangsawan dan ulama, Pangeran Diponegoro mengangkat dirinya sebagai kepala negara dengan gelar “Sultan Abdulhamid Herucakra Amirulmukminin Sayidin Panatagama Kalifatullah Tanah Jawa”. Setelah diadakan penobatan, didirikanlah pusat negara, yakni Plered dengan pertahanan yang kuat. Hal itu dilakukannya untuk menjaga kemungkinan apabila mendapat serangan dari pihak Belanda yang mungkin muncul sewaktu-waktu. Pertahanan daerah Plered ini ditangani oleh Kerta Pengalasan.
...
Ulasan
Oleh Pangeran Diponegoro tawaran itu diterima. Sehari sesudah Lebaran (28 Maret 1830) Pangeran Diponegoro beserta pengikut-pengikutnya memasuki kota Magelang untuk mengadakan kunjungan kehormatan dan persahabatan dengan Jenderal de Kock. Pangeran Dipenogoro diterima Jenderal de Kock dengan penuh kehormatan di ruang kerjanya. Ketika Jenderal de Kock menanyakan syarat apa yang diinginkan, Pangeran Diponegoro menghendaki negara merdeka dan menjadi pimpinan mengatur agama Islam di Pulau Jawa.
Jenderal de Kock menolaknya dan melarang Pangeran Diponegoro meninggalkan ruangan. Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda yang ternyata telah menyiapkan penyergapan secara rapi. Dengan demikian, Belanda menjalankan pengkhianatan yang kesekian kalinya. Selanjutnya dengan pengawal yang ketat, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia lalu dibuang ke Manado kemudian dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar sampai wafatnya (8 Januari 1855). Jenazahnya dimakamkan di Kampung Melayu, Makasar.
Penjelasan:
semoga membantu :D
kalo benar jadikan jawaban tercerdas atau di follow☺
20. tema dalam puisi pangeran diponegoro adalahpliss di jawab
Tema : Pahlawan
semoga membantu
21. Masa kelahiran pangeran diponegoro Masa remaja pangeran diponegoro Masa dewasa pangeran diponegoro
Jawaban:
Perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda berlangsung sejak 1825 dan berakhir pada 1830, ketika Jenderal de Kock menjebaknya di Magelang.
Ringkasan Perjuangan:
Perang Diponegoro (1825-1830) dikenal juga sebagai "Perang Jawa". Selain berlangsung lama, perang ini hampir membuat VOC mengalami kebangkrutan. Sehingga untuk memadamkan perlawanan Diponegori, pasukan VOC di luar Jawa dikerahkan ke Jawa untuk dapat menangkap sang pangeran.
Nama aslinya adalah Raden Mas Antawirya, putra dari HB III. Sejatinya Pangeran Diponegoro adalah putera mahkota. Namun demikian beliau menolak dan memberikannya kepada adiknya.
Perang Jawa bermula dari provokasi Belanda yang memasang patok di dekat kediaman sang pangeran di tegalrejo. awalnya, tindakan itu dilawan dengan membuka patok tsb yang dilakukan oleh pengikut sang pangeran. sehingga kompeni beserta pasukan kerajaan mengepung kediaman Diponegoro. Dalam pengepungan tsb sang pangeran berhasil kabur dengan menjebol tembok kediamannya lantas lari ke selatan di kawasan gua Selarong. Di kawasan tsb dalam waktu tak genap 3 bulan, sang pangeran berhasil menghimpun kekuatan dan mengepung istana dari segela penjuru arah.
Akhirnya wilayah keraton termasuk markas belanda disekitar keraton berhsil dikepung. pengepungan itu berlangsung hampir sebulan. sehingga konon orang yang terjebak dalam istana harus memakan bangkai manusia yang sudah mati karena kehabisan suplai makanan. Setelah sebulan pengepungan, tentara bantuan Belanda dari solo berhasil menerobos blokade. Sehingga pasukan Diponegoro menjadi kocar-kacir.
A.Setelah itu, perang berlangsung secara gerilya. Sampai 1830 pasukan Belanda tidak berhasil menagkap sang pangeran. Hingga akhirnya, pada 1830, setelah bulan puasa, Pangeran Diponegoro secara naif "bersilaturrahmi" dengan musuh bebuyutannya, Jenderal de Kock. de Kock berhasil memanfaatkan situasi sehingga Pangeran Diponegoro dan pasukannya tidak bisa berkutik. Setelah itu, Pangeran dibuang ke Makassar dan meninggal dalam pengasingannya pada 8 Januari 1855.
Penjelasan:
SEMOGA MEMBANTU AMIN
22. Makna kata "tolek/toleknya" dalam teks 'Pangeran Diponegoro'
Jawaban:
Harry Potter adalah seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris J. K. Rowling. Novel ini mengisahkan tentang petualangan seorang penyihir remaja bernama Harry Potter dan sahabatnya, Ronald Bilius Weasley dan Hermione Jane Granger, yang merupakan pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts. Inti cerita dalam novel-novel ini berpusat pada upaya Harry untuk mengalahkan penyihir hitam jahat bernama Lord Voldemort, yang berambisi untuk menjadi makhluk abadi, menaklukkan dunia sihir, menguasai orang-orang nonpenyihir, dan membinasakan siapapun yang menghalangi jalannya, terutama Harry Potter.
Sejak dirilisnya novel pertama, Harry Potter and the Philosopher's Stone (di Indonesia diterbitkan dengan judul Harry Potter dan Batu Bertuah) pada tanggal 30 Juni 1997, seri ini telah mendapatkan popularitas besar, berbagai pujian kritis, dan kesuksesan komersial di seluruh dunia.[1] Beberapa kritikus juga melontarkan kritikan negatif, terutama karena temanya yang gelap. Hingga Juli 2013, seri ini telah terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya sebagai novel seri paling laris sepanjang masa, dan telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa.[2][3] Empat novel terakhir secara berturut-turut mencetak rekor sebagai buku dengan penjualan tercepat dalam sejarah.
Dengan memuat banyak genre, termasuk fantasi dan bildungsroman (dengan unsur misteri, cerita seru, petualangan, dan roman), seri ini telah melahirkan banyak makna dan referensi budaya.[4][5][6][7] Menurut Rowling, tema utama dalam seri ini adalah kematian.[8] Terdapat juga tema lainnya, seperti prasangka dan korupsi.[9]
Penerbit awal novel-novel Harry Potter adalah Bloomsbury di Britania Raya dan Scholastic Press di Amerika Serikat. Di samping itu, seri ini telah diterbitkan oleh berbagai penerbit di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Keseluruhan novel, dengan novel ketujuh dibagi menjadi dua bagian, telah diadaptasi menjadi delapan seri film oleh Warner Bros. Pictures, dan menjadi film seri paling sukses sepanjang masa. Seri Harry Potter juga telah menghasilkan berbagai merek dagang yang berhubungan dengan cerita, menjadikan merek Harry Potter bernilai lebih dari $15 milyar.[10] Selain itu, terkait dengan kesuksesan novel dan film-filmnya, Rowling telah menjadi penulis terkaya sepanjang sejarah kesusasteraan.[11] Harry Potter juga dijadikan sebagai tema taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter di Islands of Adventure, Universal Parks & Resorts.
Penjelasan:
23. kenapa pangeran diponegoro di juluki pangeran di ponegoro
karena tinggal diponegorokarena dia lahir di jawa tengah..
maaf klo salah
24. Tolong buatin puisi tentang pangeran Diponegoro. 5 bait
Jawaban:
Pangeran Diponegoro, pejuang berwibawa,
Melawan penjajah, dengan hati yang tulus.
Dengan tombak dan panah, dia bertempur gagah,
Menegakkan keadilan, bangsa yang terluka.
Kisahnya terpahat, dalam sejarah yang luhur,
Menginspirasi generasi, dalam cinta yang membara.
Pangeran Diponegoro, pahlawan yang agung,
Semangatmu terus hidup, dalam dada kami selamanya.
Jangan Lupa Like, Follow, dan Jadikan Jawaban Tercerdas! Selamat Belajar :)
25. golekno tembung lingga ing teks Pangeran Diponegoro
Jawaban:
Saya gak tau
Penjelasan:
26. menurut anda .apakah makna dari setiap bait puisi pangeran diponegoro karya :chairil anwar
Chairil anwar menggambarkan perjuangan pangeran diponegoro dalam medan perang
27. telaah teks ekspalanasi dari cerita perjuangan pangeran diponegoro
soalnya kurang jelas neng
28. tolong buatin puisi tentang pahlawan pangeran diponegoro
Pangeran diponegoro pahlawan sejati
Tak pernah mementingkan diri
Berjuang selalu untuk kebebasan negeri ini
Pangeran diponegoro ksatria pembela pertiwi
Kau tinggalkan kuri istana dan tahta
Kau ikhlaskan kehidupan mu untuk berjuang
Demi kehormatan bangsa dan Negara
Menuju Indonesia merdeka
Pangeran diponegoro jasad mu telah kembali kebumi
Namu api perjuangan mu tak mati-mati
Kau habiskan tetesan darahmu untuk negeri ini
Kau habiskan nafas penghabisan untuk pertiwi
Pangeran Diponegoro
Kau pembela bangsaku
Tak kenal lelah
melawan penjajah
Kini kau tlah tiada
namun semua pengorbananmu
tak akan pernah luntur,
semangatmu kan terus berkobar
Terima kasih atas segala jasamu
29. ciri kebahasaan dari teks Pangeran Diponegoro
Penjelasan:
maaf yaa kalo salah karna aku tidak bisa jawab
30. Berdasarkan teks pangeran Diponegoro buatlah lima pertanyaan mengenai pangeran diponegoro
Jawaban:
1. Tanggal Berapa P.Diponegoro Lahir.
2. Di Mana P. Diponegoro di Lahirkan.
3. Pendidikan yg di Enyam P.Diponegoro.
4. P.Diponegoro pahlawan dari daerah mana.
5. P.Diponegoro termasuk pahlawan apakah?
31. apa keterkaitana antara teks novel pangeran diponegoro dan kehidupan saat ini
Jawaban:kehidupan yang modern
Penjelasan:
Maaf kalo salah
Jawaban:
modern kehidupan maaf kalau salah
32. Nilai nilai budaya pada teks sejarah pangeran diponegoro
1. Mengutamakan ketaqwaan, tercermin dari ketaatan melaksanakan perintah – perintah agama. 2. Mengutamakan kemerdekaan tercermin sikap dan perbuatannya yang anti penjajah. 3. Mengutamakan kejujuran, tercermin dari sifat perjuangan yang anti kebatilan dan kejahatan. 4. Mengutamakan kemandirian dan penuh percaya pada diri sendiri tercermin dalam hidupnya yang melepaskan diri dari keterikatan keraton. 5. Mengutamakan kepentingan rakyat, tercermin dalam sikapnya yang sangat merakyat, kediamannya ditengah-tengah rakyat dan berjuang untuk membebaskan penderitaan rakyat. 6. Mengutamakan sikap berani dan memiliki pendirian teguh ( KONSISTEN). 7. Mempunyai semangat yang tinggi, tercermin dalam tindakannya, walaupun beliau masih tetap tegar bersemangat untuk meneruskan cita –cita perjuangan pantang mundur, baik secara lahir maupun batin. Dengan meneladani perjuangan Panheran Diponegoro kita sebagai generasi penerus yang mempunyai tanggung jawab mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh Pangeran Diponegoro / para pahlawan pendahulu kita maka kita berkewajiban menjaga NKRI ini agar tetap utuh dan tidak mudah terhasut oleh gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk itu kita harus mempunyai mental yang tangguh dengan : 1. Pantang menyerah dan rela berkorban 2. Keperwiraan ( teladan dan tanggung jawab) 3. Semangat juang/ eyos kerja.
33. Struktur teks pangeran Diponegoro menggagas ratu adil?
Struktur teks buku Pangeran Dipenogoro: Menggagas Ratu Adil menggunakan struktur bahasa sastra yang kental. Dan struktur kalimat yang digunakan oleh Remy Sylado sangatlah mengalir saat dibaca. Remy Sylado jg banyak mengajak pembaca untuk mengenali kata dalam bahasa Indonesia yang jarang digunakan.
34. sinopsis dari teks sejarah pangeran Diponegoro?
Kisah ini hanya dilanjutkan dengan memberikan sedikit dampak pada persona Pangeran Diponegoro dan malah menitikberatkan pada kehidupan tentara penjajah.Perhatian utama cerita ditempatkan pada konflik yang dihadapi Pangeran Diponegoro ketika berhadapan dengan para penjajah yang secara sepihak merebut tanah miliknya untuk dijadikan lahan proyek. Meski begitu, bagian ini rupanya tidak dibahas secara mendetil.Novel menyajikan tokoh Pangeran Ontowiryo yang kemudian menjadi Pangeran Diponegoro. Penyajian tokoh pun diusahakan sedekat mungkin dengan fakta sejarah, bahkan termasuk kondisi kehidupannya baik dari aspek politik, kehidupan keraton, dan lain sebagainya.Jawaban:Novel dimulai dengan cara yang unik yakni narator menempatkan dirinya pada masa kini, baru kemudian mengajak pembaca untuk kembali ke masa lalu, masuk ke cerita yang 'sebenarnya'.
35. istilah ilmiah pada teks pangeran Diponegoro yaitujawab y
dikarenakan adanya minimal jawaban harus 20 kata jadi saya tulis ini dan sesuai keinginan anda saya jawab y
36. Jawablah dengan benar! 1. Carilah *konjungsi kausalitas* pada teks Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro 2. Carilah *konjungsi kronologis* pada teks Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro 3. Carilah *kata ganti* pada teks Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro 4. Carilah *kata kerja pasif* pada teks Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro 5. Carilah *kata teknis* pada teks Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro *Teks ada di halaman 140 dan minimal mencari 3*
Jawaban:
Konjungsi Kausalitas:
1. Hal itu menyebabkan Pangeran Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.
2. Oleh karena itu, pasukan Pangeran Diponegoro dibagi menjadi beberapa batalyon dan setiap batalyon diberi nama sendiri misalnya Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.
Konjungsi Kronologis:
3. Setelah Pangeran Mangkubumi bertemu dengan Pangeran Diponegoro, ia malah bergabung dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan.
4. Selanjutnya untuk meningkatkan pertahanan di Plered, Kerta Pengalasan diganti oleh dua orang pemuda yang gagah berani yaitu sentot yang bergelar Ali Basah Prawiradirja dan Prawirakusuma yang kedua-duanya masih berusia 16 tahun.
Kata Teksnis/Peristilahan:
5. Dalam peperangannya, Pangeran Diponegoro mempergunakan sistem gerilya.
Penjelasan:
37. 1. Identifikasi fenomena dari teks eksplanasi Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro?.2. Proses kejadian dari teks eksplanasi Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro?.3. Ulasan dari teks eksplanasi Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro?. 4. Kesimpulan dari teks eksplanasi Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro?.Tolong secepatnya ya pliss. terimakasih.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari:
1. Identifikasi fenomena, yaitu mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan, seperti fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lain.
2. Proses kejadian, yaitu penggambaran rangkaian kejadian yang dapat disusun dengan pola kausalitas atau kronologis, sebagai perincian atas kejadian yang relevan dengan identifikasi fenomena.
3. Ulasan, yaitu komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Proses kejadian pada teks eksplanasi 'Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro:
1. Paragraf 2
Pada tanggal 20 Juli 1825 rumah kediaman Pengeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk menangkap Pengeran Diponegoro.
2. Paragraf 3
Dalam pertempuran itu Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi lolos. Namun, rumah Pangeran Diponegoro dibakar oleh Belanda.
3. Paragraf 4
Pasukan Pangeran Diponegoro dibagi menjadi beberapa batalyon dan setiap batalyon diberi nama sendiri misalnya Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.
4. Paragraf 5
Dalam peperangannya, Pangeran Diponegoro mempergunakan sistem gerilya.
5. Paragraf 6
- Untuk menghindari serbuan Belanda, Pangeran Diponegoro memindahkan pusat pertahanannya ke Daksa (sebelah barat laut Yogyakarta).
- Pangeran Diponegoro mengangkat dirinya sebagai kepala negara dengan gelar “Sultan Abdulhamid Herucakra Amirulmukminin Sayidin Panatagama Kalifatullah Tanah Jawa”
- Setelah diadakan penobatan, didirikanlah pusat negara, yakni Plered yang ditangani oleh Kerta Pengalasan.
6. Paragraf 7
- Pada tanggal 9 Juni 1826, dengan kekuatannya yang besar, Belanda berusaha menyerang Plered tetapi gagal.
- Untuk meningkatkan pertahanan di Plered, Kerta Pengalasan diganti oleh dua orang pemuda yang gagah berani yaitu Sentot yang bergelar Ali Basah Prawiradirja dan Prawirakusuma yang kedua-duanya masih berusia 16 tahun.
7. Paragraf 8
- Pada permulaan Juli 1826 Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi.
- Pada bulan Oktober 1826 pasukan Pangeran Diponegoro menyerang Belanda di Gawok, sebelah barat daya Surakarta dan mendapat kemenangan yang gemilang.
8. Paragraf 9
Pada tanggal 17 November 1826 Pangeran Diponegoro berangkat ke Pengasih (sebelah barat Yogyakarta) untuk mengadakan perlawanan terhadap Belanda lagi. Perlawanan antara kedua belah pihak itu berhenti setelah diadakan gencatan senjata (10 Oktober 1827) wakil-wakil dari kedua belah pihak mengadakan perundingan, tetapi mengalami kegagalan.
9. Paragraf 10
Pangeran Diponegoro mendirikan keraton di Sambirata (dekat Pengasih) sebagai pusat negara baru. Belanda (tahun 1828) mulai mendirikan bentengbenteng secara teratur dengan maksud untuk mempersempit daerah kekuasaan Pangeran Diponegoro.
10. Paragraf 11
Untuk menangkap Pangeran Diponegoro, Belanda mengeluarkan maklumat (21 September 1829) yang menyatakan bahwa barang siapa dapat menangkap Pangeran Diponegoro baik hidup atau mati akan diberi hadiah sebanyak 50.000 gulden beserta tanah dan kehormatan.
11. Paragraf 12
Sejak akhir tahun 1828 kedudukan Pangeran Diponegoro menjadi makin sulit karena beberapa sebab.Kyai Maja ditangkap oleh Belanda (12 Oktober 1828) yang kemudian dibuang ke Manado
12. Paragraf 13
- Sentot terpaksa menyerah kepada Belanda dengan pasukannya (16 Oktober 1828) karena kesulitan biaya dan termakan oleh bujukan Belanda.
- Istri Pangeran Diponegoro (R.A Ratnaningsih) beserta puteranya tertangkap oleh Belanda (14 Oktober 1829).
13. Paragraf 14
Belanda menawarkan perundingan kepada Pangeran Diponegoro ( tahun 1830) bertempat di markas Belanda Magelang.
14. Paragraf 15
Sehari sesudah Lebaran (28 Maret 1830) Pangeran Diponegoro beserta pengikut-pengikutnya memasuki kota Magelang untuk mengadakan kunjungan kehormatan dan persahabatan dengan Jenderal de Kock.
38. puisi tentang pangeran diponegoro....jangan ambil.digoogle ya...kalau bisa karangan sendiri..
Jawaban:
Diponegoro merupakan salah satu puisi yang termuat dalam buku “Aku Ini Binatang Jalang” karya Chairil Anwar. Meskipun termuat sejak 1943, Diponegoro menjadi puisi yang masih relevan dan layak dibaca oleh siapapun, khususnya Kids Zaman Now.
ADVERTISEMENT
Chairil Anwar sebagai pengarang ingin menumbuhkan jiwa kepahlawanan bangsa Indonesia, karena itu beliau memilih Diponegoro sebagai judul dalam puisinya. Sebelum memutuskan memilih judul tersebut, tentu Chairil Anwar sudah mempelajari sejarah hidup Pangeran Diponegoro dengan baik.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Pangeran Diponegoro pernah membuat pasukan Belanda kocar-kacir pada saat Perang Diponegoro berlangsung. Berbagai cara diupayakan oleh Belanda untuk menangkap Pangeran Diponegoro, termasuk melakukan sayembara penangkapan. Hingga akhirnya, Pangeran Diponegoro harus disergap secara licik oleh pasukan Belanda.
Semangat pantang menyerah dari Pangeran Diponegoro yang pernah menggerakkan rakyat pada masa itu sepertinya ingin selalu dihidupkan kembali oleh Chairil Anwar. Hal tersebut sangat penting supaya generasi zaman now tetap ingat bahwa Indonesia merdeka bukan karena sosial media. Tetapi ada pahlawan yang rela berkorban nyawa.
Penjelasan:
dah gitu aja
39. Simpulan dari teks perlawanan ulama pejuang : pangeran diponegoro
Belanda merupakan penjajah yang licik dan tidak boleh dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Pangeran Diponegoro yang bersedia menempuh jalur diplomasi dalam berjuang melawan Belanda. Namun, Belanda menjawabnya dengan mengepung rumah beliau.
40. buatlah teks eksplanasi dari novel sejarah pangeran diponegoro
Penjelasan:
“Aku memang ingin jadi pemimpin, tapi pemimpin agama kita, agama yang sudah dilecehkan oleh Belanda. Aku ingin menjadi Amirul Mukminin Panotogomo Kalifatullah Tanah Jawi.”
Sejarah selalu memiliki banyak wajah. Dalam kekuasaan, sejarah sering kali bergantung pada siapa yang berkuasa. Bagaimana dengan penulisan fiksi? Dalam konteks berbeda, seorang penulis fiksi dapat menafsirkan sejarah dengan bekal rujukan berbagai sumber.
Remy Sylado, sastrawan yang telah menulis puluhan buku ini mencoba “menafsirkan” kisah Pangeran Diponegoro dalam buku terbarunya ini, yang dalam judul jelas-jelas ditulis “novel”. Entah, apakah penulis yang menguasai banyak bahasa ini bermaksud mewartakan pada pembaca bahwa buku ini benar-benar karya fiksi atau sekadar pelengkap judul belaka. Namun yang jelas, membacanya kita akan mendapat banyak informasi tentang Pangeran Diponegoro, yang selama ini mungkin tak banyak kita ketahui. Kerja keras penulis dalam melakukan riset terlihat dari detail cerita yang ia tuturkan.
Novel ini sendiri berkisah tentang kehidupan Pangeran Diponegoro di masa muda (rentang usia 7 sampai 20-an) yang kala itu lebih dikenal dengan nama Ontowiryo. Ontowiryo adalah cucu dari Sultan Hamengku Buwono II (SHB II). Ayah Ontowiryo adalah Raden Mas Suroyo (kelak bergelar Sultan Hamengku Buwono III), satu dari 80 anak SHB II. Saat masih bayi, Ontowiryo tak menangis saat digendong oleh Ratu Ageng, nenek buyutnya. Padahal dengan yang lain, termasuk kakek buyutnya, Sultan Swargi alias Sultan Hamengku Buwono I (SHB I), bayi Ontowiryo resah dan tak mau diam. Melihat hal tersebut, Sultan Swargi alias Sultan Hamengku Buwono I, meminta istrinya untuk merawat Ontowiryo. Ratu Ageng membangun puri di Tegalrejo, khusus untuk membesarkan Ontowiryo yang dalam penglihatannya akan menjadi Herucokro (Ratu Adil) kelak
Sejak kecil Ontowiryo telah memperlihatkan bibit sebagai seorang pemimpin. Selain itu, ia juga cerdas, shaleh, dan kutu buku. Segala bacaan dilahap Ontowiryo, mulai dari buku-buku ilmu pengetahuan, sejarah, suluk, babad, filsafat, mantik, hingga wayang dan primbon. Ontowiryo muda juga gemar membaca kitab-kitab karya ulama-ulama besar Islam seperti Tuhfah al Muhtaj li Syarakh al Minhaj karya Syekh Ibn Hajar dan Ihya’ Ulum ad-Din karya al-Ghazali yang berbahasa Arab. Digambarkan juga bagaimana buku-buku tersebut kumal karena sering dibaca. Kegemaran membacanya itu membentuk Ontowiryo menjadi pribadi yang pintar dan berwawasan luas. Yang menarik, soal buku ini, pengarang menyelipkan tokoh Ong Kian Tiong, orang Cina penjual kelontong (termasuk buku-buku) yang akrab dengan Ontowiryo—dan suatu hari kelak berperan dalam perjuangan Diponegoro.
Selain kehidupan masa muda Pangeran Diponegoro, tentu saja novel ini juga menuturkan sepak terjang penjajah Belanda, lengkap dengan intrik-intrik seputar perebutan kekuasaan di Kraton Mataram, serta pengkhianatan orang dalam—Danurejo II—yang juga menantu SHB II. Danurejo II menjual informasi kepada Belanda. Saat mengetahui pengkhianatan itu, SHB II menahan Danurejo II dan kemudian mengeksekusi mati. Hal tersebut dianggap perlawanan bagi Belanda. Daendels, Gubernur Jenderal yang baru pun menurunkan SHB II dari tahtanya dan menunjuk ayah Ontowiryo, Raden Mas Suroyo menjadi sultan yang baru. Konflik semakin kental saat Inggris menaklukkan Belanda yang membuat Daendels ditarik dan digantikan oleh Thomas Stanford Raffles. Jawa pun beralih “penjajah”, dari Belanda kepada Inggris.
Menyimak tuturan penulis dalam novel ini sangat menarik. Penulis terlihat teliti dalam menampilkan fakta. Terlihat juga kehati-hatian penulis, misalnya dalam menyebut fisik Daendels atau Diponegoro sendiri, penulis menuturkannya dari deskripsi lukisan yang pernah ia lihat. Penulis juga banyak menampilkan kosa kata seperti seperti arkian, wabakdu, garwo, leter, kawruh, kawindra, dll yang jarang digunakan tapi sepertinya adalah usaha penulis dalam mensosialisasikan kosa kata pribumi tersebut. Hanya saja gaya bahasa dan narasi novel ini menurut saya cenderung kaku. Untungnya terbantu dengan plot cerita dan dialog-dialog yang kaya makna.
Membaca novel ini hingga akhir, terasa ending yang menggantung (bukan terbuka). Sepertinya penulis berencana menulis lanjutannya, meski tak disebutkan secara eksplisit bahwa ada jilid lanjutannya. Yang jelas, ada banyak hal yang belum terungkap, terutama saat Ontowiryo (yang akhirnya bergelar Pangeran Diponegoro) perang melawan Belanda. Juga tentang tambatan hati pangeran, yang menjadi penanda di prolog