Buatlah puisi yang bertemakan "Generasi Milenial" atau "kebudayaan pada era Milenial"
1. Buatlah puisi yang bertemakan "Generasi Milenial" atau "kebudayaan pada era Milenial"
Puisi adalah karya sastra yang mempunyai tema atau topik tertentu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui kata-kata dan makna yang diungkapkan dalam puisi tersebut. Tema dalam puisi biasanya mencerminkan perasaan, pandangan, atau pemikiran si penyair mengenai kehidupan, cinta, alam, atau kejadian tertentu. Berikut ini contoh puisi yang bertemakan "Generasi Milenial", yaitu:
Generasi Milenial
Generasi kita, Milenial namanya
Teknologi jadi peneman sehari-hari
Internet menyambung kita ke dunia luar
Berita, hiburan, dan informasi tersedia dengan mudah
Masa kecil diisi game dan gadget
Koneksi dengan teman, tanpa terbatas jarak
Media sosial, dunia maya menjadi kebutuhan
Kita hidup di era yang serba canggih dan modern
Namun terkadang kita jenuh dengan hiruk pikuk
Menginginkan momen yang tak sekadar digital
Menemukan keindahan dalam kehidupan nyata
Bersua dengan teman-teman, menikmati suasana kota
Tetapi tak bisa dipungkiri, budaya berubah
Kita punya hal baru, kreatifitas di era baru
Meme, viral, dan influencer yang terkenal
Menghasilkan seni baru yang tak terduga
Generasi Milenial, kita adalah masa depan
Budaya baru terus berkembang, kreativitas tiada henti
Kita terus berinovasi, menciptakan dunia yang lebih baik
Menciptakan sejarah baru yang tiada duanya.
PembahasanPuisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang dihasilkan melalui rangkaian kata-kata yang dipilih dengan sengaja dan dirangkai sedemikian rupa sehingga menciptakan keindahan dalam bentuk irama, bahasa, dan makna. Puisi mempunyai tema atau topik tertentu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui kata-kata dan makna yang diungkapkan dalam puisi tersebut.
Tema dalam puisi dapat beragam, tergantung pada sudut pandang dan pengalaman si penyair. Beberapa tema yang sering ditemukan dalam puisi adalah cinta, kesedihan, keindahan alam, kerinduan, perjuangan, kebebasan, kehidupan sosial, dan masih banyak lagi. Tema dalam puisi juga bisa mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh si penyair, seperti kejujuran, keadilan, persahabatan, atau kemanusiaan.
Dalam membuat puisi, penyair dapat mengembangkan tema dengan cara yang berbeda-beda, seperti dengan menggambarkan suasana, memakai metafora, atau mengungkapkan perasaan secara langsung. Hal yang penting adalah bahwa tema yang ingin disampaikan oleh si penyair tergambar dengan jelas dalam puisi tersebut sehingga dapat menginspirasi atau memberikan makna pada pembaca yang membacanya.
Selain tema, sebuah puisi juga dibentuk oleh beberapa unsur-unsur, yaitu:
ImajinasiBahasaIramaMetaforaPersonifikasiSimbolTemaPelajari lebih lanjutMateri tentang contoh puisi dari kata gelora, manis, lentera, dan gemerlap, pada: https://brainly.co.id/tugas/53555056Materi tentang contoh puisi tentang keindahan alam beserta maknanya, pada: brainly.co.id/tugas/10037223Materi tentang yang dimaksud dengan puisi, pada: brainly.co.id/tugas/21548899Detail jawabanKelas : 11
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Makna yang Terkandung dalam Puisi dan Kata Bermakna Lambang
Kode : 11.1.4
#AyoBelajar#SPJ2
2. Tulishlah Puisi bertema "Kebudayaan pada era milenial"
Jawaban:
Kebudayaan pada era milenial
Budayaku
Engakau telah ditinggalkan
Oleh semua orang
Budayaku
Walaupun engkau ditinggalkan
Engkau tetap berjuang selalu
Budayaku
Engkau tetap berjaya
Walaupun tertinggal
Budayaku
Terimakasih telah membantu
Nenek moyang kami yang dulu untuk hidup
Budayaku
Era milenial telah meluas
Tetapi,pengikutmu tetap berjuang juga
Budayaku
Tanpamu,kami tak bisa hidup
Terimakasih budayaku
(Maaf jelek lagi kehabisan ide)
3. Buatlah puisi yang bertema Meneladani Semangat Hijrah Rasulullah di Era Milenial
Jawaban:
hijrah
tahan diri dari nafsu angkara
hingga akhirnya kita bisa bersama
menuju jannah-Nya
dengan beribadah lillahi ta'ala
sudah 75 tahun indonesia merdeka
tapi zina masih marak dimana mana
minuman keras meraja lela
pergaulan bebas merubah jati diri mereka
wahai pemuda pemudi indonesia
mari sama sama kita raih syurga-Nya
tutup aurat dan saling jarak antar pria wanita
jauhi zina, perangi nafsu hawa
in syaa allah firdaus terbuka untuk kita
4. peran rumah tangga di era milenial
Jawaban:
keluarga dalam hal ini para orang tua memiliki peran aktif terhadap perkembangan anak-anak dalam dunia pendidikan
memiliki peran untuk mendidik dan mengajarkan anak
maaf kalau salah
5. peran rumah tangga di era milenial
Peran Ibu Rumah Tangga Di Era Milenial
1. Memanfaatkan semua aplikasi untuk menghubungi keluarga.
2. Mencari Resep Masak Baru Di Google.
3. Berburu promo di ecommerce untuk menghemat keuangan di rumah.
4. Mencari tahu kabar keseharian keluarga nya melalui media sosial
MAAF JIKA SALAH
6. apa pendapat kalian tentang era milenial saat ini ?
Pendapat saya ttg era milenial PD zaman sekarang adalah bisa menjadi 2 jawaban.
Yang pertama adalah dapat membantu manusia dalam mencari hal, berkomunikasi, dan juga yg lainnya. Lalu jawaban yg kedua adalah kurang senang karena jg dpt memberikan dampak buruk bagi masyarakat.
7. Contoh esai zakat di era milenial
Penjelasan:
gangguan minerial saat olarga atau saat kehamilan
8. Hal yang merusak integrasi nasional diera milenial
Jawaban:
--kemalasan
--tidak peduli dengan negara
--egois
--lebih suka bersantai
9. hal yang merusak integrasi nasional di era milenial
Jawaban:
1. tidak adanya sikap saling toleransi baik dari toleransi beragama, budaya, suku dan etnis
2. terjadi konflik yang meninmbulkan perpecahan
10. Apa dan bagaimana Peran sosiologi pendidikan di era milenial?
Peran sosiologi pendidikan adalah menganalisa cara apa yang paling cocok digunakan dalam pedagogi pada masa sekarang ini karena kebutuhan siswa dulu dan sekarang berbeda dan akan terus berubah.
11. Bagaimanakah peristiwa geografi harus dimaknai di era milenial ini?
Jawaban:
Tak diragukan lagi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, ratusan bahkan mungkin ribuan, baik budaya yang berupa benda maupun tak benda. Wayang, batik, keris, tari-tarian, alat musik tradisional daerah, bangunan bersejarah, lagu-lagu daerah dan lain sebagainya merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Warisan budaya itu semua adalah cerminan, bahwa leluhur kita bangsa Indonesia memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam menciptakan karya budaya beserta simbol-simbol filosofinya. Saya yakin, bahwa ini semua untuk diwariskan kepada anak cucunya, kita semua di jaman milenial ini.
Di jaman sekarang, di mana kemajuan teknologi telah demikian pesat, tak seharusnya kita lalai dengan peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut, karena muatan-muatan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia tersimpan di setiap karya-karya itu.
Kemajuan teknologi internet dengan kemampuanya menembus batas-batas geografis, bahkan seakan dunia tak berjarak, bukanlah penghalang untuk tetap melestarikan budaya-budaya kita sendiri. Menebarnya informasi tentang pola kehidupan beserta budaya Barat, Timur, dan berbagai macam asal dan bentuknya, seakan meretas dan membongkar akar budaya bangsa Indonesia yang notabene adalah budaya Timur.
Ini adalah tantangan kita bersama. Maka jika kita lalai akan budaya sendiri, sama saja mencabut akar dari budaya Indonesia, yang akan melahirkan budaya yang tak beridentitas, bahkan akan terjebak kepada euforia budaya asing yang tak jelas arahnya.
Di sini perlu ditekankan pula, bahwa mencintai budaya bangsa sendiri, bukan lantas bisa dikatakan kuno dan ketinggalan jaman. Paradigma ini yang perlu dipegang oleh generasi milenial sekarang ini. Justru mencintai kebudayaan bangsa sendiri adalah kekuatan untuk mendobrak budaya asing yang akan masuk di Indonesia. Di samping itu, citra kemandirian bangsa Indonesia akan tampak, jika bangsa Indonesia tetap menjaga kelestarian budayanya.
Ada beberapa catatan kecil saya untuk generasi milenial terhadap budaya bangsa Indonesia, di tengah maraknya teknologi informasi yang malang melintang menebarkan berbagai macam pola hidup dan budaya asing. Di antaranya adalah:
Generasi milenial harus bisa menjaga budaya tradisi asli bangsa Indonesia, karena ini adalah identitas dan bernilai luhur dari nenek moyang bangsa Indonesia.
Kemajuan teknologi justru bisa kita manfaatkan untuk mengemas secara kreatif budaya asli bangsa Indonesia untuk diperkenalkan di dunia internasional.
Mencintai budaya asli Indonesia bukanlah hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Justru akan bernilai positif jika bisa dengan kreatifitas menampilkan dan memperkenalkan kepada dunia. Banyaknya orang asing yang belajar tentang budaya Indonesia telah membuktikan, bahwa budaya Indonesia mempunyai nilai yang tinggi dan layak untuk dipelajari dan bahkan harus dilestarikan.
Mencintai dan melestarikan budaya asli bangsa Indonesia mestinya tak menghalangi kita dalam belajar ilmu sampai di negeri manapun. Di Perancis misalnya, mahasiswa Indonesia bisa memperkenalkan budaya Indonesia di negeri yang terkenal fashionnya ini. Pola hidupnya pun tak perlu berubah, tetap memegang nilai-nilai budaya Indonesia, dan tak perlu hingar-bingar mengikuti budaya asing.
Itulah beberapa catatan kecil saya tentang pentingnya generasi muda milenial menjaga budaya asli bangsa Indonesia di tengah maraknya teknologi informasi yang seakan tak berbatas. Semoga bermanfaat!
Salam Budaya Indonesia!
Shinta Melodiyana Putri
Semoga membantu•√•
#backtoschool2019
12. mudhorot media sosial di era milenial
Jawaban:
facebookinstagramline masenggertwitterpathPenjelasan:
maaf jika salah13. Hal yang merusak integrasi nasional di era milenial
Jawaban:
Intoleransi, tawuran massal, menyebar kebencian, penyelundupan ilegal, dll
Jawaban:
Kurang adanya interaksi dan berkecenderungannya masyarakat dg teknologi
14. Sebutkan 5 pesan Kartini kepada kaum milenial
Jawaban:
6 pesan Kartini pada kaum milenial:
1.“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
2.“Saat membicarakan orang lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik.”
3.“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.”
4.“Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.”
5.“Tahukah engkau semboyanku? ‘Aku mau!’ Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata ‘Aku tiada dapat!’ melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘Aku mau!’ membuat kita mudah mendaki puncak gunung.”
6.“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandanganya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”
Penjelasan:
semoga membantu^^
15. Bagaimana dan implementasi wawasan nusantara di era milenial
cara mengapilikasikan wawasan nusantara dapat menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menuangkan segala bentuk kearifan lokal yg ada disekitar kita..
16. Perkembangan pemuda di era milenial?
pemuda di era milenial lebih kreatif karena perkembangan teknologi yang semakin canggih
17. Hal yang merusak integrasi nasional di era milenial
Jawaban:
1.Ancaman bidang ideologi
2.ancaman bidang politik
3.ancaman bidang ekonomi
4.ancaman bidang sosial budaya
5.agresi atau invasi
Jawaban:
well, we can say social media has very risk impact.. for example , too much one-sided opinion from anonymous like spread hate everywhere that make miss-comunication sometimes, and you have to sort it. Just be kind to other ppl and always spread happiness.
18. Bentuk-bentuk hijrah pada era milenial
hijrah itu apa kak :) aku gak tahu
19. bagaimana gaya belajar pada era milenial
#1. Suka belajar berkelompok
Berbeda dari generasi sebelumnya, para millennials lebih suka belajar secara berkelompok dibanding belajar secara individu. Mereka menyukai aktivitas pemecahan masalah dalam kelompok kecil.
#2. Memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar
Tentu saja teknologi merupakan suatu hal yang amat akrab dengan kehidupan seorang millennials. Oleh sebab itu, mereka juga sebisa mungkin akan menggunakan teknologi saat belajar. Contoh paling sederhana adalah dengan melakukan browsing internet saat belajar atau mengerjakan tugas.
#3. Menyukai experiential learning
Experiential learning merupakan metode ajar di mana siswa belajar dari pengalaman. Jadi, guru tidak lagi hanya mengajar teori tetapi juga mengajak siswa untuk praktik.mDengan demikian siswa lebih aktif dan mendapat tambahan ilmu dari pengalamannya.
20. sebutkan dan jelaskan problematika dakwah di era globalisasi dan di era milenial?
Jawaban:
hmm.. karna anak zaman sekarang lebih tertarik kpd internet dan di zaman sekarang nabi dan rasul sudah tydack ada
21. apa yg dimaksud era milenial
Jawaban:
Istilah “era millenial” bisa dikatakan periode keemasan generasi millenial, memang sudah akrab kita dengar. Istilah tersebut berasal dari ‘Millenials’ yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Milenial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers.
semoga membantu:)
22. bagaimana pengaruh pentingnya filsafat era saat ini (milenial)?
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali mengungkapkan generasi milenium adalah mereka yang lahir pada tahun 1981 hingga tahun 1994. Ada yang bilang antara 1981 dan 2000-an. Dewasa ini, generasi milenial menjadi pokok pembicaraan yang hangat untuk di diskusikan mulai dari segi pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain-lain, karena generasi ini sangat jauh berbeda pola kehidupannya dari pada generasi-generasi sebelumnya.
Generasi milenial juga menjadi bahan diskursus baik itu oleh mahasiswa sampai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sangat peduli terhadap perkembangan zaman saat ini. Banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi didalam kehidupan generasi milenial saat ini yang menimbulkan banyak pertanyaan salah satunya Bagaimana generasi milenial seharusnya? Ada apa dengan generasi ini sehingga sangat banyak lembaga-lembaga yang membicarakannya? Terkadang pertanyaan-pertanyaan seperti ini pun muncul difikiran kita tetapi kita tidak menyadarinya.
Kita mulai dari segi pendidikan, sekarang ini pelajar-pelajar mulai dari SD sampai SMA penurunan akhlak dan moralnya sangat drastis, mereka tidak segan-segan melawan gurunya yang mendidiknya, mereka juga berlaku tidak sopan terhadap orang tuanya, hal-hal seperti ini banyak kita temui di zaman-zaman ini.
Pentingnya peran guru dan orang tua didalam mendidik anak-anaknya menjadi tantangan yang cukup besar karena kebanyakan dari mereka sering membangkang perkataan orang tuanya apalagi orang tuanya sudah lanjut usia. Lalu dari mana kita memulai untuk mendidik generasi muda saat ini? Menurut John W. Santrock "Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain," dilansir Kompas.com (20/10/2015).
Dari segi ekonomi, sekarang ini sangat mudah bagi generasi milenial untuk meningkatkan finansialnya dan membuat karya-karya kreatif yang sangat membantu keuangan mereka. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan John Howkins (2001) ditemukan bahwa ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat.
Segi budaya, nilai-nilai budaya generasi milenial saat ini bisa dibilang cukup baik walaupun ada positif dan negatifnya, salah satunya teknologi yang saat ini tidak lepas dari kehidupan sehari-hari kita seperti gadger yang selalu menemani hari-hari generasi milenial dan dengan gadget generasi milenial juga lebih interaktif didalam komunikasi jarak jauh, lebih mudah didalam mencari pertemanan dan lebih mudah untuk belajar. Aspek negatifnya juga tampak terlihat salah satunya menyebabkan kelalaian dan kemunduran moral.
Generasi milenial sering kali menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat, secara umum kebanyakan masyarakat tidak mengetahui apa itu generasi milenial khususnya masyarakat awam akan tetapi mereka lebih mengenal dengan sebutan kids zaman now. Generasi milenial sangat intens didiskusikan khususnya dikalangan akademik atau pelajar/mahasiswa dan juga organisasi-orgaanisasi sosial tertentu yang sangat peduli terhadap perkembangan dan perubahan pola hidup masyarakat zaman sekarang.
Pertanyaannya adalah kemanakah generasi milenial ini akhirnya ? Generasi milenial terbagi 3: pertama adalah mereka yang tetap mempertahankan nilai-nilai normatif ditengah gemuruhnya nilai-nilai tersebut dipertanyakan, misalnya jika kita memakai pakaian yang tidak sesuai dengan zaman dikatakan kolot, tidak modern, dan lain sebagainya. Kedua mereka yang mengikuti perkembangan zaman dan tidak pernah mengkritisi hal-hal yang timbul ditengah-tengah mereka sehingga mereka disebut liar, kids zaman now dan lain sebagainya. Ketiga adalah mereka yang mengambil kedua-duanya, artinya mereka mempertahankan nilai-nilai normatif mereka tetapi mereka juga berpakain seperti pakaian yang diproduksi pada zaman sekarang.
Dari ketiga pembagian tersebut, dimanakah kita berada sekarang? Apakah yang pertama, (kolot), atau yang kedua, (liar), atau yang ketiga, (bersifat kritis). Pastinya dizaman sekarang ini didalam kehidupan yang warna-warni ini terdapat ketiga kriteria yang penulis sebutkan diatas. Bagi saya, saya lebih memilih bagian ketiga yaitu mengkritisi walaupun belum sempurna akan tetapi saya akan berusaha, karena tantangan zaman yang begitu berat membuat kita harus kuat dan berkomitmen dalam menjalankan kehidupan ini. Akhir dari semua ini tergantung bagaimana kita memilih apakah pertama, kedua, atau ketiga.
23. dampak positif pancasila di era milenial
untuk mempererat tali persaudaraan
24. Apa Pentingnya Filsafat Pada Era(Milenial)?
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali mengungkapkan generasi milenium adalah mereka yang lahir pada tahun 1981 hingga tahun 1994. Ada yang bilang antara 1981 dan 2000-an. Dewasa ini, generasi milenial menjadi pokok pembicaraan yang hangat untuk di diskusikan mulai dari segi pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain-lain, karena generasi ini sangat jauh berbeda pola kehidupannya dari pada generasi-generasi sebelumnya.
Generasi milenial juga menjadi bahan diskursus baik itu oleh mahasiswa sampai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sangat peduli terhadap perkembangan zaman saat ini. Banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi didalam kehidupan generasi milenial saat ini yang menimbulkan banyak pertanyaan salah satunya Bagaimana generasi milenial seharusnya? Ada apa dengan generasi ini sehingga sangat banyak lembaga-lembaga yang membicarakannya? Terkadang pertanyaan-pertanyaan seperti ini pun muncul difikiran kita tetapi kita tidak menyadarinya.
Kita mulai dari segi pendidikan, sekarang ini pelajar-pelajar mulai dari SD sampai SMA penurunan akhlak dan moralnya sangat drastis, mereka tidak segan-segan melawan gurunya yang mendidiknya, mereka juga berlaku tidak sopan terhadap orang tuanya, hal-hal seperti ini banyak kita temui di zaman-zaman ini.
Pentingnya peran guru dan orang tua didalam mendidik anak-anaknya menjadi tantangan yang cukup besar karena kebanyakan dari mereka sering membangkang perkataan orang tuanya apalagi orang tuanya sudah lanjut usia. Lalu dari mana kita memulai untuk mendidik generasi muda saat ini? Menurut John W. Santrock "Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain," dilansir Kompas.com (20/10/2015).
Dari segi ekonomi, sekarang ini sangat mudah bagi generasi milenial untuk meningkatkan finansialnya dan membuat karya-karya kreatif yang sangat membantu keuangan mereka. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan John Howkins (2001) ditemukan bahwa ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat.
Segi budaya, nilai-nilai budaya generasi milenial saat ini bisa dibilang cukup baik walaupun ada positif dan negatifnya, salah satunya teknologi yang saat ini tidak lepas dari kehidupan sehari-hari kita seperti gadger yang selalu menemani hari-hari generasi milenial dan dengan gadget generasi milenial juga lebih interaktif didalam komunikasi jarak jauh, lebih mudah didalam mencari pertemanan dan lebih mudah untuk belajar. Aspek negatifnya juga tampak terlihat salah satunya menyebabkan kelalaian dan kemunduran moral.
Generasi milenial sering kali menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat, secara umum kebanyakan masyarakat tidak mengetahui apa itu generasi milenial khususnya masyarakat awam akan tetapi mereka lebih mengenal dengan sebutan kids zaman now. Generasi milenial sangat intens didiskusikan khususnya dikalangan akademik atau pelajar/mahasiswa dan juga organisasi-orgaanisasi sosial tertentu yang sangat peduli terhadap perkembangan dan perubahan pola hidup masyarakat zaman sekarang.
Pertanyaannya adalah kemanakah generasi milenial ini akhirnya ? Generasi milenial terbagi 3: pertama adalah mereka yang tetap mempertahankan nilai-nilai normatif ditengah gemuruhnya nilai-nilai tersebut dipertanyakan, misalnya jika kita memakai pakaian yang tidak sesuai dengan zaman dikatakan kolot, tidak modern, dan lain sebagainya. Kedua mereka yang mengikuti perkembangan zaman dan tidak pernah mengkritisi hal-hal yang timbul ditengah-tengah mereka sehingga mereka disebut liar, kids zaman now dan lain sebagainya. Ketiga adalah mereka yang mengambil kedua-duanya, artinya mereka mempertahankan nilai-nilai normatif mereka tetapi mereka juga berpakain seperti pakaian yang diproduksi pada zaman sekarang.
Dari ketiga pembagian tersebut, dimanakah kita berada sekarang? Apakah yang pertama, (kolot), atau yang kedua, (liar), atau yang ketiga, (bersifat kritis). Pastinya dizaman sekarang ini didalam kehidupan yang warna-warni ini terdapat ketiga kriteria yang penulis sebutkan diatas. Bagi saya, saya lebih memilih bagian ketiga yaitu mengkritisi walaupun belum sempurna akan tetapi saya akan berusaha, karena tantangan zaman yang begitu berat membuat kita harus kuat dan berkomitmen dalam menjalankan kehidupan ini. Akhir dari semua ini tergantung bagaimana kita memilih apakah pertama, kedua, atau ketiga.
25. apakah adab masih relevan dengan era milenial sekarang ini?
Masih...
Penjelasan:
menurut saya adab masih relevan di era milenial ini karena adab sangat mempengaruhi karakter dari seseorang tersebut dan juga seseorang yang mempunyai adab yang baik akan mempunyai nilai sikapnya yang bagus Dimata orang² sekitar karena adabnya itu... Selain itu adab yang baik sangat dibutuhkan karena menyangkut reputasi dari seseorang tersebut...
26. mengapa email sangat penting pada era milenial
Jawaban:
Agar orang-orang dapat berkomunikasi dalam jarak jauh tanpa menggunakan media kertas.
tolong jadikan jawaban tercerdas
semoga membantu
27. peranan kulkul dalam era milenial
Jawaban:
kulkul adalah minuman es jadi fungsinya menyegarkan badan
28. Buat karangan satu halaman penuh Tema Kartini Milenial
Karangan R.A Kartini :
R.A Kartini adalah seorang pejuang emansipasi wanita yang lahir di Jepara Jawa Tengah pada Senin, 21 April 1879. Kartini merupakan pejuang wanita yang dari indonesia yang membela hak derajat kaum wanita , walaupun berasal dari kaum bangsawan namun tetap merendah di hadapan rakyat miskin
Ayah dari R.A kartini adalah seorang Raden mas Adipati Ario Sosroningrat dimana adalah bupati jepara , Kartini lahir dari istri pertama namun bukan istri yang utama
Dan Kartini memiliki garis keturunan dari sultan Hamengkubuwana VI. Dan Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dia adalah anak perempuan tertua
Dia mendirikan sekolah perempuan pertama saat dia telah menikah dengan seorang bupati, dan melahirkan seorang anak tetapi sayang ia wafat pada wafat pada 17 September 1904 pada umur 25 tahun
yang mau aku jd temen kamu?
yok yg mau temenan!!
29. Bagaimana komunikasi bisnis yang efektif di era milenial saat ini
Jawaban:
Semakin berkembang jaman, cara komunikasi pun juga ikut berkembang. Salah komunikasi sedikit saja, maknanya bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Berkomunikasi dengan efektif pun akhirnya menjadi sebuah tantangan tersendiri di era digital ini.
Terutama bagi anak muda jaman sekarang, yang semuanya serba instan dan cepat, sehingga terkadang terjadi mispersepsi dan miskoordinasi. Karena itu, kali ini Karja akan memberikan tips bagaimana caranya supaya kalian para milenial dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif.
1. Membawa buku catatan
Dengan menulis di buku catatan, secara tidak langsung hal yang kalian tuliskan juga akan melekat di memori otak
Bukan rahasia umum lagi kalau kaum milenial sangat bergantung pada smartphone yang mereka memiliki. Sehingga ketika ada hal-hal penting, mereka cenderung mencatatnya di aplikasi Notes di gawai mereka, atau bahkan yang lebih praktis yaitu dengan difoto. Menggunakan cara tersebut memang simple dan mudah, namun bagaimana jika datanya hilang atau tidak sengaja terhapus?
Selain itu, kebiasaan seseorang ketika sudah menggunakan smartphone adalah lupa untuk mencatat dan akhirnya malah membuka media sosial, bermain games dan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.
Karena itu, ada baiknya kalian membawa buku catatan atau notes dan kantongi saja smartphone kalian. Notes tidak mudah hilang serta notes juga bisa kalian letakkan di tempat di mana kalian selalu melihatnya sehingga kalian jadi tidak mudah lupa. Selain itu, dengan menulis di buku catatan, secara tidak langsung hal yang kalian tuliskan juga akan melekat di memori otak.
2. Pelajari lingkungan tempat kalian sering berkomunikasi
Pelajari lingkungan tempat kalian sering berkomunikasi
Dengan menjadi seorang milenial, kalian harus banyak memahami lingkungan tempat kalian sering berinteraksi dengan orang lain. Pelajari siapa lawan bicara kalian, informasi apa yang disampaikan dan sebagainya.
Ketika kalian berada dengan orang yang seumur dan dalam lingkungan tidak formal, mungkin kalian bisa berkomunikasi dengan gaya bahasa anak muda. Namun ketika kalian sudah berada dalam lingkungan kantor atau lingkungan formal dan mengharuskan kalian berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, tentu kalian harus menggunakan bahasa yang sopan dan tidak bisa sembarangan.
Kalian harus tahu dan belajar bagaimana menempatkan diri kalian di lingkungan, kapan harus berbicara formal dan informal, dan sebagainya.
3. Membiasakan diri berkomunikasi secara langsung
Berkomunikasi secara langsung
Anak muda biasanya akan lebih menyukai berkomunikasi secara online karena memang sekarang ini eranya semua serba online. Mereka akan jadi jauh lebih berani ketika mereka mengutarakan pendapat atau saran melalui komunikasi online.
Namun yang namanya komunikasi online jelas bisa menimbulkan beragam persepsi yang mungkin menimbulkan salah paham bagi masing-masing lawan bicara. Belum lagi kalau ada gangguan dari jaringan sinyal dan sebagainya. Hal ini tentunya akan berakhir tidak baik jika terjadi kesalahpahaman antara satu sama lain.
Karena itu sebagai kaum milenial, kalian harus belajar bagaimana caranya berkomunikasi secara langsun agar tidak terjadi kesalahpahaman. Lagipula, kalian hidup di dunia nyata bukan dunia maya; jadi biasakanlah untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan orang-orang yang kalian temui.
30. Fungsi sosiologi pendidikan di era milenial
Fungsi sosiologi pendidikan di era milenial adalah untuk menganalisa perubahan sosial yang terjadi. Setelah melakukan analisa terhadap apa yang sedang terjadi pada zaman sekarang, kita bisa menemukan solusi yang tepat untuk masalah-masalah pendidikan yang terjadi pada masa kini. Hal ini disebabkan karena perbedaan zaman menuntut perlakuan yang berbeda.
31. apa dan bagaimana peran sosiologi pendidikan di era milenial?
Peran sosiologi pendidikan adalah menganalisa cara apa yang paling cocok digunakan dalam pedagogi pada masa sekarang ini karena kebutuhan siswa dulu dan sekarang berbeda dan akan terus berubah.
32. siapa saja tokoh pendidikan dunia Era milenial?
Jawaban:
Sandiaga Uno
Nadiem Makarim
Ganjar Pranowo
Ridwan Kamil
Najwa Shihab
Penjelasan:
kalo salah jangan report
Jawaban:
Tokoh Intelektual yang Digemari Generasi Milenial di 2019;
1.sandiaga ini
2.nadiem Makarim
3.najwa Shihab
4.ganjar Pranowo
5.ridwan kamil
Penjelasan:
teknologi informasi dan komunikasi membawa arus perubahan. Perubahan dalam bidang pendidikan, perdagangan hingga pemerintahan. Kini, di era globalisasi tidak bisa di pungkiri bahwa seiring perkembangnya teknologi yang berbasis digital application, sistem interaksi sosial di masyarakat mulai tergerus.
Teknologi yang semakin pesat, mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas. Perkembangan teknologi dan informasi masa kini, menawarkan banyak kemudahan. Masyarakat diberikan fasilitas penunjang dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Dengan mudahnya akses komunikasi, hal tersebut menunjang dalam dunia pendidikan. Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di dunia pendidikan menjadi suatu hal yang diwajibkan. Pasalnya, kini setiap sekolah maupun citivas akademi lainnya telah menggunakan teknologi sebagai penunjang kegiatannya.
Globalisasi telah merasuki generasi masa kini. Globalisasi juga menyebabkan pergeseran dalam dunia pendidikan yang semula bersistem tatap muka mulai mengarah pada sistem online. Dengan masuknya globalisasi dalam dunia pendidikan mengakibatkan interaksi antar manusia ikut bergeser dan tanpa di pungkiri lagi bahwasanya hal tesebut akan semakin hilang.
Di era globalisasi yang berbasis digital application dalam dunia pendidikan. Hal ini akan membantu jalannya proses pembelajaran dan juga bisa meningkatkan hasil kinerja. Semakin banyaknya pengguna teknologi dalam dunia pendidikan akan mengakibatkan perubahan model pembelajaran. Karena hal tersebut lebih efektif dan efisien, tanpa memerlukan banyak waktu dan tenaga. Sehingga lambat laun masyarakat akan lebih memilih sistem pembelajaran online daripada pembelajaran konvensional (tatap muka).
Perkembangan berbagai media pembelajaran ini seiring dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat. Dinamika teknologi kini mencapai akselerasi yang luar biasa. Teknologi yang telah dipelajari beberapa tahun lalu telah tergantikan dengan dengan teknologi yang baru masuk termasuk pembelajaran yang bersifat konvensional.
Model pembelajaran yang diberikan dalam teknologi untuk dunia pendidikan dirasa cukup efektif. Pendidikan jarak jauh (distance learning) antara guru dan murid yang berada tidak dalam satu tempat atau hubungan jarak jauh. Dan teknologi juga memberikan banyak pilihan pembelajaran lainnya yang dapat dinikmati khalayak umum dengan sangat mudah. Sekarang kita juga tengah merasakan kemudahan belajar hanya dengan mengakses aplikasi digital seperti e-journal, e-library dan sebagainya.
Salah satu model pembelajaran yang telah diterapkan oleh beberapa masyarakat adalah model E-learning. E-learning merupakan bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung pemanfaatannya teknologi informasi dan komunikasi. Istilah E-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah tranformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet. (Munir,2009:169).
Di Indonesia, sistem pendidikan konvensional masih banyak dilakukan dalam civitas akademi. Khususnya daerah yang masih tergolong pedesaan. Karena di luar negeri seperti Perancis juga telah menggunakan layanan pendidikan online yang menjadi bukti pergeseran arah dunia pendidikan. Apalagi kini, zaman sekarang yang menuntut perubahan besar dalam dunia pendidikan. Dimana pendidikan dijadikan patokan dalam sebuah bermasyarakat. Sehingga pendidikan bermutulah yang mempunyai pengetahuan luas untuk mentransfer ilmu.
Generasi milenial (millennial generation) generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000 atau Gen-Y. Disebut generasi milenial karena generasi yang hidup di pergantian millennium. Bersamaan dengan merasuknya teknologi digital ke segala sendi kehidupan. Teknologi digital yang telah menjadi kebutuhan dasar pada generasi ini. Pada generasi milenial, yaitu generasi yang sudah melek teknologi digital, dimana tiap informasi dengan mudah diakses lewat internet.
Namun, banyak orang berpandangan bahwasannya telah terjadi pergeseran nilai-nilai sosial ketimuran. Karena lebih terbuka pemikirannya dengan mudah mengadopsi nilai-nilai sosial daerah barat yang lebih modern. Memang benar, hal tersebut juga telihat jelas dalam kehidupan kita. Banyak remaja yang mulai bergaya layaknya orang barat, sehingga kehidupan social mereka semakin tergerus.
Hubungan komunikasi jarak jauh yang hanya dihubungan oleh media dan internet. Membuat komunikasi jarak dekat atau komunikasi langsung semakin jarang di lakukan. Sehingga, nilai social yang berlangsung dalam komunikasi tersebut semakin pudar. Remaja rentan saling berbicara secara langsung mereka memilih menggunakan media internet sebagai jalannya komunikasi. Jika hal ini semakin gencar dilakukan lambat laun dunia nyata dalam hal interaksi akan pudar.
semoga membantu.....:-)33. manfaat mempelajari ppkn di era milenial sekarang ini
Jawaban:Menciptakan warga Negara yg memiliki wawasan kenegaraan,menanamkan rasa cinta Tanah Air,dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa
Penjelasan:
34. Apa saja hal yang merusak integrasi nasional di era milenial
Jawaban:
tawuran
perseteruan geng motor
Penjelasan:
tawuran saat merusak ketahanan integrasi bangsa.
35. bagaimana kuliner nusantara tersebut dapat bertahan di era milenial seperti sekarang
Jawaban:
Bagaimana kuliner nusantara tersebut dapat bertahan di era milenial seperti sekarang?
Kuliner Nusantara tersebut dapat bertahan di era milenial seperti sekarang adalah dengan mempertahankan kekhasannya, keunikannya, dan keasliannya, serta mempromosikannya agar para pendatang ke daerah tersebut mencari dan mencoba kuliner nusantara tersebut.
Penjelasan:
Untuk menjawab soal ini, ada baiknya disebutkan dulu jenis kuliner nusantara tersebut. Contoh kuliner nusantara dari Jakarta, yaitu Kerak Telor. Atau kuliner nusantara dari Yogyakarta, yaitu wedang uwuh.
Setiap daerah di nusantara memiliki kuliner tradisional yang merupakan ciri khas daaerah tersebut. Kuliner daerah itu tidak hanya satu, tetapi beraneka macam yang menjadi ciri daerah masing-masing tempat.
Pelajari lebih lanjut kuliner nusantara nasi jamblang dapat dilihat di https://brainly.co.id/tugas/28514925
#BelajarBersamaBrainly
36. usaha apa yang bisa kita geluti yang sesuai dengan era milenial sekarang?
Jawaban:
Usaha manisan
Penjelasan:
Karena didaerah terpencil org org kesusahan membeli sembako jadi usaha yg paling laris di era sekarang adalah usaha manisan
37. Kenapa babi guling bisa bertahan di era milenial
Jawaban:Babi guling begitu terkenal di Bali. Rasanya juga sangat enak. Untuk kamu yang non Muslim dan gemar mencicipi babi guling jika liburan di Bali, kamu kudu tahu soal sejarahnya, nih.
AWALNYA HANYA UNTUK SESAJI
Ummat Hindu di Bali menggunakan daging babi guling sebagai bahan sesaji atau sarana upacara. Soalnya, babi guling melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Namun, karena adanya perkembangan zaman, pertambahan penduduk, dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat, babi guling pun mulai menjadi konsumsi masyarakat.
Orang-orang juga menganggap babi guling sebagai pangan berkomoditas tinggi. Karena, sudah banyak pedagang yang meningkatkan taraf ekonomi dengan berdagang babi guling. Wisatawan yang datang ke Bali, kerap memburu babi guling sebagai kuliner favorit mereka.
ADA CARA UNTUK MEMASAKNYA
Membunuh babi yang akan dimasak menjadi babi guling tidak dilakukan dengan asal-asalan. Tapi, dilakukan dengan menusuk tenggorokan babi menggunakan golok tajam dan menembus tubuh bagian bawahnya, lalu darahnya akan mengalir deras dan ditampung di sebuah wadah lalu dijadikan lawar. Lawar merupakan campuran sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata. Darah yang terdapat pada daging turut memberikan rasa nikmat. jika didiamkan di udara, lawar hanya bertahan selama setengah hari.
DIGULING MAKIN LAMA MAKIN NIKMAT
Kawasan di Bali yang paling banyak babi gulingnya adalah Gianyar. Di sana rata-rata para pedagang bisa mengguling babi hingga 5 jam di atas arang. Tidak heran jika kelezatannya makin terasa dan dagingnya lebih empuk
Penjelasan:maaf yahk kalau nggak negrti soalnya aku kurang faham
38. Bagaimana peran budaya digital dalam dalam era milenial.
Jawaban:
Budaya digital harus bisa dimanfaatkan secara efektif pada berbagai bidang seperti pendidikan, politik, sosial dan ekonomi. Budaya digital dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, memperluas jangkuan, menciptakan inovasi dan kreatifitas, memperluas jaringan dan memperluas bisnis.
Penjelasan:
semoga bermanfaat
39. Bagaimana cara kita meneladani sosok Kartini di zaman milenial ini ?
Jawaban:
menjunjung tinggi hak para wanita, menyetarakan hak wanita dengan pria misalnya di dunia pendidikan dan pekerjaan
Penjelasan:
di sini menyetarakan yang dimaksud itu, bukan memerangi kaum pria yang misal "perempuan itu lebih baik daripada laki2" nahh itu salah, di sini memfokuskan menyetarakan hak perempuan dengan laki2, begitu jg bukan berarti laki2 bisa berkuasa lebih di atas perempuan
40. 1.) apa tanggapan kalian tentang semangat dan mimpi R.A Kartini dan KH Dewantara dalam generasi milenial sekarang? 2.) Bagaimana cara kalian untuk mempeetahankan sifat nasionalisme di era milenial seperti sekarang,yang lengkap yaa,makasih,yang nggak bisa nggak usah jawab
Jawaban:
1) beliau merupak kedua tokoh yang memperjuangkan di bidang Pendidikan. tentu sangat bersyukur dengan perjuangan R.A Kartini yang memperjuangkan dan memotivasi agar wanita bisa sederajat dengan kaum pria yaitu sama-sama bisa menimba ilmu, Ki Hajar Dewantara pun membangun sekolah dna fasilitas pendidikan... sehingga di zaman ini Wanita tetap bisa bekerja,bersekolah, serta banyak sekolah yang telah berdiri, sehingga menimba ilmu tidak sesulit zaman dulu.
2. • Cinta produk dalam negeri
• menggunakan sosmed dengan bijak (membuat video tentang tarian/kebudayaan Indonesia)
• partisipasi mempelajari kebudayaan di daerah masing-masing